Thursday, April 10, 2025

Estimated reading time: 5 minutes

Pada malam yang dingin di Reno, Nevada, tanggal 31 Oktober 1955, suasana kota yang biasanya ramai dengan para penjudi dan turis berubah menjadi mimpi buruk. Kebakaran hotel di Hotel Golden, sebuah penginapan sederhana berlantai tiga yang menampung para wisatawan dan pekerja sementara, menjadi salah satu insiden kebakaran paling mematikan dalam sejarah kota tersebut. Dalam sekejap, api melahap bangunan itu, menjebak puluhan tamu di dalamnya dan menewaskan 12 orang.


Awal Mula Malapetaka

Malam itu, sebagian besar penghuni Hotel Golden sedang terlelap dalam tidur mereka. Bangunan tua ini telah berdiri selama beberapa dekade, terbuat dari kayu yang mudah terbakar. Sekitar pukul 02.30 pagi, seorang saksi mata melaporkan melihat asap mengepul dari lantai dua hotel.

Sumber api tidak segera diketahui, tetapi penyelidikan setelah kejadian menduga bahwa kebakaran hotel ini berasal dari puntung rokok yang masih menyala dan jatuh ke atas kasur. Percikan kecil berubah menjadi kobaran api yang dengan cepat melalap seluruh ruangan dan menyebar ke lorong serta tangga utama.


Kepanikan di Dalam Hotel

Saat asap mulai memenuhi ruangan, suara batuk dan jeritan terdengar di sepanjang lorong. Beberapa tamu yang terbangun oleh bau asap langsung mencoba mencari jalan keluar. Namun, dengan cepat mereka menyadari bahwa satu-satunya tangga yang tersedia telah dipenuhi oleh api dan asap tebal.

Sebagian tamu mencoba melompat dari jendela lantai dua dan tiga untuk menyelamatkan diri. Sayangnya, beberapa dari mereka mengalami cedera parah akibat benturan dengan trotoar berbatu di bawahnya. Para penghuni yang terjebak di dalam kamar mulai berteriak minta tolong, tetapi api yang terus membesar membuat penyelamatan menjadi sulit.


Upaya Pemadaman yang Sulit

kebakaran hotel di reno, nevada

Tidak lama setelah laporan pertama diterima, tim pemadam kebakaran Reno tiba di lokasi dengan beberapa truk pemadam. Namun, karena bangunan Hotel Golden merupakan struktur tua yang mudah terbakar, api menyebar jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.

Para petugas pemadam kebakaran berjuang keras untuk menembus kepulan asap yang pekat dan panas yang membara. Beberapa orang berhasil diselamatkan menggunakan tangga darurat, tetapi banyak yang sudah terjebak di dalam tanpa peluang untuk keluar.

“Kami mencoba masuk, tetapi suhu di dalamnya terlalu panas, dan visibilitas hampir nol,” kata salah seorang petugas yang selamat dari kejadian itu.


Korban dan Kerusakan

Korban dan Kerusakan

Setelah berjam-jam bertarung dengan api, akhirnya kebakaran hotel ini berhasil dipadamkan pada dini hari. Namun, kerusakan yang ditinggalkan sangat parah. Reruntuhan bangunan penuh dengan abu dan puing-puing hangus.

Ketika petugas penyelamat memeriksa lokasi, mereka menemukan 12 jasad yang terjebak di dalam kamar mereka. Sebagian besar korban tewas akibat asfiksia karena menghirup asap beracun, sementara beberapa lainnya akibat luka bakar atau terjatuh saat mencoba melarikan diri.

Selain korban jiwa, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.


Penyebab dan Investigasi Kebakaran

Penyebab dan Investigasi Kebakaran

Setelah tragedi ini, tim forensik dan pemadam kebakaran melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan penyebab insiden kebakaran yang mengerikan ini. Dugaan awal mengarah pada seorang tamu hotel yang tidak sengaja menjatuhkan puntung rokok ke kasur yang mudah terbakar.

Faktor lain yang memperparah bencana ini adalah kurangnya sistem keamanan kebakaran di dalam hotel. Pada masa itu, detektor asap dan sistem sprinkler belum menjadi standar di banyak bangunan tua, terutama di hotel-hotel kecil yang lebih ekonomis.

Tragedi ini menjadi pelajaran pahit bagi para pemilik hotel dan regulator keselamatan bangunan.


Dampak dan Perubahan Regulasi

Setelah kebakaran hotel ini, pemerintah Nevada mengambil langkah tegas dengan memperketat regulasi keselamatan kebakaran di seluruh negara bagian. Beberapa perubahan yang diterapkan meliputi:

  • Pemasangan detektor asap di semua kamar hotel.
  • Sistem sprinkler wajib di bangunan dengan lebih dari dua lantai.
  • Pelatihan keselamatan kebakaran bagi staf hotel.
  • Meningkatkan inspeksi reguler untuk memeriksa kelayakan sistem pemadam kebakaran.

Langkah-langkah ini membantu mengurangi risiko insiden kebakaran serupa di masa mendatang dan meningkatkan keselamatan bagi tamu hotel di seluruh negeri.


Kesaksian Korban yang Selamat

Beberapa korban yang selamat berbagi kisah mengerikan mereka tentang malam tragis itu. John Keller, salah satu tamu yang berhasil melarikan diri dari lantai dua, menceritakan:

“Saya terbangun karena suara orang berteriak dan batuk. Ketika saya membuka pintu kamar, lorong sudah penuh dengan asap hitam pekat. Saya nyaris tidak bisa bernapas. Satu-satunya jalan keluar saya adalah melompat dari jendela. Saya beruntung hanya mengalami patah tulang.”

Sementara itu, Mary Douglas, seorang pekerja hotel yang juga selamat, mengatakan:

“Saya membantu seorang wanita tua keluar dari gedung, tetapi banyak orang tidak seberuntung kami. Tangga darurat terlalu jauh, dan api menyebar terlalu cepat.”


Kesimpulan

Kebakaran hotel Golden di Reno, Nevada pada 1955 adalah tragedi yang meninggalkan luka mendalam bagi para korban dan masyarakat setempat. Peristiwa ini juga menjadi titik balik dalam penerapan standar keselamatan kebakaran di hotel-hotel di seluruh Amerika Serikat.

Meskipun kejadian ini telah berlalu lebih dari setengah abad, kisahnya tetap menjadi pengingat penting akan pentingnya keselamatan kebakaran di bangunan publik. Tragedi ini mengajarkan bahwa keselamatan tidak boleh diabaikan, dan regulasi harus terus diperbarui untuk mencegah insiden kebakaran serupa terjadi di masa depan.

Baca Juga: Kasus Biological Resource Center (BRC) di Arizona

Penutup

Bahkan jika dipandang dari segi agama, cerita yang beredar baik di media official dan non-official. Dalam kasus Kebakaran Hotel ini, bisa dianggap relevan dengan konsep tujuh dosa besar dalam agama Kristen. Beberapa dosa yang paling relevan antara lain:

  1. Ketamakan (Greed)
    Pemilik hotel lebih mementingkan keuntungan daripada keselamatan. Mereka tidak memasang sistem pemadam kebakaran atau detektor asap untuk menghemat biaya, yang akhirnya memperparah bencana.
  2. Kemalasan (Sloth)
    Kurangnya kepedulian terhadap standar keselamatan. Tidak ada latihan evakuasi, inspeksi rutin, atau sistem pemadam yang memadai, sehingga saat kebakaran terjadi, para tamu tidak siap.
  3. Kemarahan (Wrath)
    Saat kebakaran terjadi, kepanikan membuat orang bertindak tanpa berpikir. Beberapa tamu nekat melompat dari jendela, sementara yang lain berebut untuk menyelamatkan diri, yang justru memperburuk situasi.
  4. Kesombongan (Pride)
    Pemilik hotel merasa bangunan mereka aman tanpa pembaruan sistem keselamatan. Kesombongan ini membuat mereka menolak perubahan yang sebenarnya bisa menyelamatkan nyawa.

Mengabaikan keselamatan karena keserakahan, kemalasan, dan kesombongan bisa berujung pada bencana yang mengerikan.

NOTES

semua gambar hanya illustrasi dan dibuat mirip sedemikan rupa

Reff Pages

https://www.facebook.com/nvexpeditions/posts/throwback-thursdaytoday-were-taking-a-look-back-at-the-old-hotel-golden-in-reno-/2406330299400318

https://issuu.com/nevadaforestry/docs/january_newsletter-draft/s/19194710

Tags: , , , , , , , , , , ,

0 Comments

Leave a Comment